Semarang – Poltekkes Kemenkes Semarang kembali menoreh prestasi dengan menduduki peringkat 3 dalam kategori Politeknik terbaik di Indonesia menurut Webometrics. Sebuah pencapaian yang luar biasa, karena pada tahun sebelumnya Poltekkes Kemenkes Semarang berada pada peringkat 11. Pemeringkatan pada Webometrics tersebut juga menempatkan Poltekkes Kemenkes Semarang dalam posisi ke-93 sebagai Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia dari 2.585 Perguruan Tinggi yang ada.
UKM White Campus telah melakukan wawancara secara virtual dengan Bapak Choiroel Anwar, SKM, M.Kes, Bapak Edy Susanto, SH, S.Si, M.Kes, serta Ibu Marichatul Jannah, S.ST., M.Kes, selaku perwakilan jajaran Direktorat, pada Selasa (15/02/2022) pukul 16.00 WIB melalui aplikasi Zoom Meeting. Pengupayaan terpilihnya Polkesmar pada posisi 3 terbaik di Indonesia dianggap masih kurang maksimal, melihat terdapat beberapa hal yang dirasa menjadi kendala. Salah satu contohnya yaitu dalam pembuatan jurnal internasional, dosen pendidik maupun mahasiswa masih terkendala dalam segi bahasa. Akan tetapi, hal tersebut terus diupayakan oleh pihak kampus, sehingga dapat menghasilkan jurnal yang berkualitas.
Sudah semestinya, sebagai keluarga Polkesmar harus bangga akan pencapaian yang diraih institusi. Kepala Pusat Unit Penelitian dan Pengabdian masyarakat, Bapak Choiroel Anwar, SKM, M.Kes menyampaikan, “Mahasiswa harus bangga atas capaian yang diraih Poltekkes Semarang. Faktanya lulusan Poltekkes Semarang memiliki potensi tinggi diterima di dunia kerja, khususnya bidang kesehatan”.
Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang terlontar dari beberapa mahasiswa Polkesmar mengenai Webometrics. Webometrics sendiri merupakan sistem yang memberikan penilaian terhadap seluruh Perguruan Tinggi melalui website Perguruan Tinggi tersebut. Indikator yang digunakan dalam penilaian tahun ini meliputi Visibility Impact, Transparency, dan Excellence. Detail indikator yang mendukung penilaian tersebut yaitu Visibility Impact (50%), Transparency (10%), dan Excellence (40%). Lantas, upaya seperti apa yang dikerahkan Poltekkes Kemenkes Semarang dalam memaksimalkan indikator penilaian yang menunjang kenaikan peringkat dalam Webometrics?
Wakil Direktur I Poltekkes Kemenkes Semarang, Bapak Edy Susanto, SH, S.Si, M.Kes mengatakan bahwa faktor yang menunjang kenaikan peringkat adalah banyaknya publikasi dari dosen serta upaya program studi agar jurnal atau karya ilmiah yang dibuat mahasiswa mampu mensitasi karya ilmiah dosen atau tenaga pendidik Polkesmar. Selain itu, terdapat peran besar perpustakaan dalam membuka akses kepada mahasiswa dalam hal komunikasi melalui jurnal dan repositori.
Indikator Visibility Impact dalam Webometrics dilihat dari jumlah link eksternal yang diterima oleh webdomain Perguruan Tinggi dari pihak ketiga. “Standarnya adalah website Polkesmar yang berisi berbagai macam kegiatan yang ada di Poltekkes, di situ banyak yang mensitasi juga. Banyak pembaca yang melihat website yang ada di Poltekkes, dengan begitu nilai visibilitas menjadi tinggi,” ungkap Bapak Choirul terkait indikator visibilitas.
Sedangkan indikator Transparency sendiri menggunakan standar sitasi. Penilaian Transparency dalam Webometrics menggunakan Google Scholar untuk mengetahui jumlah total sitasinya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan UKM White Campus bersama Ibu Marichatul Jannah, S.ST., M.Kes selaku verifikator SINTA, beliau mengatakan bahwa cara yang dilakukan dalam memaksimalkan jumlah sitasi adalah menghimbau seluruh tenaga pendidik untuk dapat membuat akun Google Scholar dengan mengisikan e-mail menggunakan domain institusi sehingga akun dapat terverifikasi. Selain itu, Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat juga melakukan monitoring terhadap artikel yang terindeks, bahwasanya artikel tersebut memang milik penulis aslinya. Terakhir, pembuatan akun Google Scholar untuk jurnal-jurnal yang ada di Polkesmar, sehingga terjadi integrasi open journal system ke dalam Google Scholar, yang mana hal ini berperan dalam meningkatkan nilai sitasi Poltekkes Kemenkes Semarang.
Wakil Direktur I Poltekkes Semarang menegaskan kembali akan pentingnya peran civitas akademika dalam menaikkan peringkat Poltekkes Semarang. Selain itu, pengupayaan kenaikan peringkat tidak serta-merta luput dari peran mahasiswa. “Alangkah baiknya mahasiswa di bawah MST seperti Profesi, D4, dan D3 meskipun tidak diwajibkan, tapi ada upayalah untuk menulis jurnal dari tugas akhirnya. Otomatis akan menaikkan peringkat,” jelas Bapak Edy.
Upaya yang dilakukan Poltekkes Kemenkes Semarang pada tahun ini dirasa belum maksimal. Akan tetapi, hal tersebut mendorong civitas akademika Polkesmar untuk selalu berbenah, serta dilakukan perbaikan terhadap indikator yang ada, sehingga nantinya Poltekkes Kemenkes Semarang dapat menaikkan peringkat sampai dengan peringkat pertama.
Reporter : Putri Kurnia Rahma
Komentar
Posting Komentar