Langsung ke konten utama

Dua Tahun Kabinet Indonesia Maju, Seruan Aksi Kembali Digelar

 

Semarang – Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf telah berjalan dua tahun tepat pada Rabu (20/10). Hari tersebut diperingati oleh mahasiswa dan masyarakat sipil dengan digelarnya aksi yang bertajuk “Evaluasi Dua Tahun Kabinet Indonesia Mundur”. Sekitar 15 titik di Indonesia menyerukan aksi ini secara serentak (21/10) di depan kantor DPRD dan atau kantor gubernur masing-masing daerah. Kota Semarang, menjadi salah satu titik yang menggelar aksi ini. Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi terjun langsung ke jalan untuk mendukung seruan aksi Kamis kemarin. Tidak hanya mahasiswa, beberapa buruh pun ikut serta untuk menyuarakan aspirasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah itu.

Kawasan Kota Lama menjadi titik kumpul yang dipilih untuk mengawali aksi tersebut dengan melakukan long march sampai depan Kantor Gubernur Jawa Tengah. Kemudian agenda dilanjut dengan sidang rakyat Jawa Tengah yang dilakukan oleh ratusan massa aksi dari Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) sejak pukul 12.15 WIB.

Aksi peringatan dua tahun kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf itu diadakan untuk mengevaluasi Kabinet Maju yang dinilai tidak mampu menjalankan pemerintahannya dengan baik. Dalam aksi demonstrasi ini, tuntutan utama yang diusung yaitu “Penuhi atau Mundur”. Sebelas poin lain juga menjadi pendamping dari tuntutan utama yang diserukan oleh massa. Poin-poin lain yang juga menjadi tuntutan aksi seruan di Semarang yaitu :

1.      Terbitkan Perppu yang mencabut UU Cipta Kerja, revisi UU Minerba dan revisi UU KPK, serta sahkan RUU Masyarakat Adat, RUU PPRT, RUU PKS versi masyarakat sipil.

2.      Pemenuhan hak atas kesehatan berdasarkan UU Kekarantinaan Kesehatan, wujudkan pemerataan pelayanan kesehatan, serta pulihkan ekonomi nasional terkhusus untuk rakyat menengah ke bawah di daerah-daerah secara merata.

3.      Tuntaskan kasus pelanggaran HAM masa lalu dan berkomitmen untuk menjunjung tinggi HAM dengan menghormati, memenuhi, dan melindungi HAM.

4.      Wujudkan jaminan terhadap hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat bagi seluruh warga Indonesia dan mencegah serta menindak tegas segala bentuk tindakan represif yang dilakukan aparat terhadap kebebasan sipil.

5.      Revisi secara menyeluruh UU ITE dan kembalikan tujuan awal penyusunan UU ITE.

6.      Rombak Naskah Akademik maupun draf RUU EBT dengan mempertimbangkan faktor lingkungan.

7.      Hentikan segala bentuk pembangunan yang merusak kelestarian alam, melanggar hukum, dan mengancam ruang hidup masyarakat.

8.      Ciptakan ruang demokrasi selebar-lebarnya di Tanah Papua dan tarik militer organik maupun non-organik yang ada di Tanah Papua.

9.      Perbaiki penyelenggaraan pendidikan untuk dilaksanakan secara lebih demokratis, berkeadilan, dan tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, mengesahkan peraturan terkait pencegahan kekerasan seksual di lingkup perguruan tinggi, serta menciptakan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia.

10.  Tuntaskan permasalahan demokrasi, lingkungan, perampasan ruang hidup, kesehatan, ekonomi, pendidikan dasar dan menengah, serta menjamin kesejahteraan rakyat Jawa Tengah.

11.  Evaluasi kabinet Indonesia Maju

Dalam pelaksanaannya, aksi yang berlangsung sekitar tujuh jam itu terbilang lancar.

“Kalau jalannya aksi Alhamdulillah lancar, serangkaian agenda dari aksi kita juga lancar. Ada beberapa gesekan dengan aparat pun segera clear karena langsung ditempel komunikasi satu pintu ke mobil komando,” ungkap Arif, koordinator lapangan saat dimintai keterangan oleh crew White Campus via Whatsapp (22/10).

“Agenda perlawanan harus terus dilakukan. Pengawalan-pengawalan pasti akan dilakukan melalui berbagai agenda kawan-kawan semua. Dalam bentuk apapun, entah berkirim surat cinta, berkirim policy brief atau juga aksi lanjutan,” tambahnya.

 

Penulis : Luluk Fatimah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Ada Keringanan UKT, Polkesmar Luncurkan Opsi Beasiswa

Semarang _ Pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis di berbagai sektor kehidupan, salah satunya sektor pendidikan. Beasiswa menjadi salah satu hal yang didambakan dan diburu para mahasiswa. Selain dapat meringankan beban perekonomian orang tua, mahasiswa juga terpacu untuk meningkatkan prestasi akademiknya. Diharapkan adanya beasiswa mampu menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidangnya dan memiliki tanggung jawab moral baik kepada diri sendiri dan masyarakat. Seperti yang dipaparkan oleh Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan, bapak Luthfi Rusyadi, SKM, MSc, dalam wawancara via zoom (Rabu, 28/07/21) bahwa Poltekkes Kemenkes Semarang telah menyediakan beberapa skema beasiswa. Diantaranya, Beasiswa Bidik Kamu, Beasiswa Gakin, Beasiswa Berprestasi, Beasiswa Prestasi Capaian Unggul dan Beasiswa Terdampak Covid-19.  Sasaran atau kuota beasiswa yang diberikan sebesar 20,4% atau kurang lebih sebanyak 1.600 dari total mahasiswa Polkesmar yang menyebar secara merata di seluruh program studi

Radiology Festival “Radiology Shining On The Golden Era”

  Reporter White Campus - Nisa Diana Fotografer White Campus - Array Sangga dan Dinda Faurizah Semarang (16/1/2024)  Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang (JTRR Poltekkes Semarang) menggelar Radiology Festival pada Selasa, 16 Januari 2024.  Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara yang mengusung tema “Radiology Shining On The Golden Era” ini dilaksanakan sore hari, dengan open gate yang dimulai pada pukul 15.00 WIB. RadFest merupakan puncak dari kegiatan X-Ray Invention Day. Acara ini  merupakan penutup kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa JTRR pada  10-12 November 2023 yang berisikan beberapa jenis perlombaan. Sehingga pada malam puncak RadFest, terdapat penyerahan hadiah untuk para pemenang perlombaan pada kegiatan X-Ray Invention Day. Sederet penampilan yang dibawakan oleh mahasiswa JTRR untuk memeriahkan acara ini, yaitu penampilan Tari Kendhit, RR Project Juara 1 Jingle, Solo Vocal, Band, Danc

BULETIN BULAN FEBRUARI 2023