Langsung ke konten utama

Tak Cukup Narasi, Mahasiswa Perlu Kompetensi

Purwokerto – Simpang siur kuliah offline sudah hangat diperbincangkan sejak akhir semester ganjil, tetapi hasilnya nihil. Polkesmar terkesan tarik-ulur perihal kebijakan kuliah offline. Kampus Polkesmar yang tersebar di enam wilayah di Jawa Tengah memiliki kebijakannya masing-masing. Salah satunya Kampus 8 yang sudah mengadakan praktik luring untuk mahasiswa tingkat satu dan tingkat dua. Keputusan ini diambil untuk memberikan bekal skill kepada mahasiswa.

UKM White Campus turut antusias dengan kebijakan kuliah offline yang diselenggarakan oleh Kampus 8 Polkesmar. Untuk mengetahui pelaksanannya, UKM White Campus berhasil mewawancarai beberapa pihak yang turut andil dalam kebijakan ini, diantara Wakil Direktur I Polkesmar dan Sekretaris Prodi D-III Keperawatan Purwokerto.

UKM White Campus melakukan wawancara dengan Wakil Direktur I Polkesmar, Bapak Edy Susanto mengenai keputusan perkuliahan pada semester genap ini.  Wawancara ini dilakukan pada Sabtu (27/02/2021) pada pukul 11.30 -12.15 WIB.

Fakta yang diperoleh dengan pernyataan Bapak Edy Susanto, “Pembelajaran di Polkesmar tetap menggunakan sistem daring untuk meminimalisir adanya penularan Covid-19 antara mahasiswa dan dosen. Hal ini sudah menjadi kesepakatan dengan para dosen lainnya demi kesehatan bersama. Kegiatan daring dilakukan karena mengutamakan keselamatan dan kesehatan mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, anggota keluarga, dan masyarakat. Mahasiswa memang jenuh dengan perkuliahan daring tetapi melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengadakan kegiatan secara luring.”

Beliau menjelaskan juga bahwasanya Kampus 8 mengadakan perkuliahan luring harus memenuhi persyaratan yaitu perizinan dari satgas setempat, surat izin orang tua yang bermaterai 10000, membawa tes rapid antigen dengan hasil negatif, dan melaksanakan protokol kesehatan yang tepat yaitu 5M.

Bukankah mahasiswa kesehatan harus memiliki kompetensi handal agar menjadi tenaga kesehatan profesional? Lalu bagaimana nasib mahasiswa tingkat akhir yang harus melakukan PKL? Bapak Edy menjawab, “Perlakuan khusus untuk mahasiswa tingkat akhir yaitu dipersilahkan untuk melakukan kegiatan PKL tetapi ada modifikasi dengan artian apabila dilakukan luring selama satu bulan dengan adanya pandemi Covid-19 ini maka PKL hanya dilakukan dua minggu secara luring dan dua minggu dilakukan PKL secara daring. Dengan syarat mendapatkan izin dari rumah sakit, dan melakukan protokol kesehatan yang sudah ditentukan. PKL yang dilakukan secara luring dilakukan di rumah sakit yang dekat dengan lokasi mahasiswa. Kegiatan PKL dilakukan agar mahasiswa semester akhir mempunyai kompetensi praktik yang baik.”

Hari Senin (01/03/2021) pukul 10.00-12.00 WIB wawancara dengan Bapak Sugeng selaku Sekretaris Prodi D-III Keperawatan Purwokerto. “Melaksanakan kegiatan praktik secara luring dengan peraturan mendapatkan izin dari satgas Purwokerto Timur, izin dari orang tua bermateai 10000, dan mematuhi protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, menggunkaan masker, faceshield, cek suhu tubuh, skrinning, mencuci tangan, membawa handsanitizer sendiri, dan membawa perlengkapan praktik sendiri. Praktik luring ini diselenggarakan untuk mengasah skill mahasiswa,” ungkap Bapak Sugeng.

Sistem yang diterapkan oleh Kampus 8 dalam pengadaan praktik luring adalah dalam satu kelas yang berjumlah lima puluh anak dibagi menjadi sepuluh kelompok. Satu dosen pengampu hanya mengajar lima kelompok dengan durasi yang diberikan untuk setiap kelompok yaitu dua puluh menit. Untuk durasi kegiatan praktik luring bisa ditambah tetapi melihat kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung untuk melakukan kegiatan secara efektif. Jika saat pelaksanaan luring ada yang terkena Covid-19 maka kegiatan akan diberhentikan. Pelaksanan praktik luring ini dilaksanakan untuk kebermanfaatan bersama agar lancar lulus tepat waktu terlebih lagi sekarang adanya Exit Exam.

Dengan keberhasilan Kampus 8 atas pelaksanaan praktikum luringnya, ada beberapa cabang kampus Polkesmar lain yang akan mengikuti jejaknya. Salah satunya yaitu Kampus 4 yang bertempat di Blora sudah siap untuk mengeksekusi rencana praktikum luringnya Maret ini. Dari pihak kampus telah membagikan surat izin orang tua yang disertai materai dan telah menerbitkan SE (Surat Edaran) kepada mahasiswanya. Adanya Kampus 8 sebagai pelopor praktikum luring di lingkungan Polkesmar, diharapkan dapat menjadi contoh kampus lain untuk dapat melaksanakan ptaktikum luring dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan tentunya harus mendapat izin dari Direktur Polkesmar dan satgas setempat terlebih dahulu.

Reporter : May Adelya

Komentar

  1. Kuota untuk pembelajaran belum dapat untuk segera di berikan kepada mahasiswa karena sangat di butuhkan

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Ada Keringanan UKT, Polkesmar Luncurkan Opsi Beasiswa

Semarang _ Pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis di berbagai sektor kehidupan, salah satunya sektor pendidikan. Beasiswa menjadi salah satu hal yang didambakan dan diburu para mahasiswa. Selain dapat meringankan beban perekonomian orang tua, mahasiswa juga terpacu untuk meningkatkan prestasi akademiknya. Diharapkan adanya beasiswa mampu menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidangnya dan memiliki tanggung jawab moral baik kepada diri sendiri dan masyarakat. Seperti yang dipaparkan oleh Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan, bapak Luthfi Rusyadi, SKM, MSc, dalam wawancara via zoom (Rabu, 28/07/21) bahwa Poltekkes Kemenkes Semarang telah menyediakan beberapa skema beasiswa. Diantaranya, Beasiswa Bidik Kamu, Beasiswa Gakin, Beasiswa Berprestasi, Beasiswa Prestasi Capaian Unggul dan Beasiswa Terdampak Covid-19.  Sasaran atau kuota beasiswa yang diberikan sebesar 20,4% atau kurang lebih sebanyak 1.600 dari total mahasiswa Polkesmar yang menyebar secara merata di seluruh program studi

Radiology Festival “Radiology Shining On The Golden Era”

  Reporter White Campus - Nisa Diana Fotografer White Campus - Array Sangga dan Dinda Faurizah Semarang (16/1/2024)  Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang (JTRR Poltekkes Semarang) menggelar Radiology Festival pada Selasa, 16 Januari 2024.  Berbeda dengan tahun sebelumnya, acara yang mengusung tema “Radiology Shining On The Golden Era” ini dilaksanakan sore hari, dengan open gate yang dimulai pada pukul 15.00 WIB. RadFest merupakan puncak dari kegiatan X-Ray Invention Day. Acara ini  merupakan penutup kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa JTRR pada  10-12 November 2023 yang berisikan beberapa jenis perlombaan. Sehingga pada malam puncak RadFest, terdapat penyerahan hadiah untuk para pemenang perlombaan pada kegiatan X-Ray Invention Day. Sederet penampilan yang dibawakan oleh mahasiswa JTRR untuk memeriahkan acara ini, yaitu penampilan Tari Kendhit, RR Project Juara 1 Jingle, Solo Vocal, Band, Danc

BULETIN BULAN FEBRUARI 2023