Semarang
– Tagar #TOLAK750KPOLKESMAR sedang menjadi trending topic Twitter
Indonesia, sore ini, Senin (10/08/20). Tagar ini merupakan aksi dari sejumlah
mahasiswa Poltekkes Semarang (Polkesmar) yang meminta keringanan terkait
pembayaran wisuda online tahun ini.
Pasalnya, tanggal 4 Agustus 2020 lalu, Poltekkes Kemenkes Semarang mengeluarkan
surat edaran Nomor PP.09.01/4.1/4377/2020. Surat itu berisikan biaya yang harus
dikeluarkan oleh calon wisudawan dan wisudawati 2020, tetapi tidak disertai
rinciannya. Nominal tersebut dinilai terlalu besar untuk penyelenggaraan wisuda
secara online karena biaya yang harus
dibayarkan sama dengan biaya wisuda secara offline.
“Surat direktur mewajibkan membayar
wisuda 750 ribu dan tidak disertai rincian anggaran. Tentunya, hal itu membuat
mahasiswa resah karena wisudanya secara daring, tetapi kenapa biayanya sama.
Akhirnya, kita membuat tagar #TOLAK750KPOLKESMAR. Harapannya, supaya bisa
didengar bagaimana keinginan dan aspirasi kita. Mahasiswa kompak membuat tagar
itu dan akhirnya dibantu oleh bapak gubernur juga,” tutur Happy, calon
wisudawati prodi D-3 Keperawatan Semarang sekaligus ketua DPM 2018/2019.
Di sisi lain, Afifah, wakil presiden mahasiwa
2018/2019 juga ikut bersuara terkait hal tersebut karena dirinya juga merupakan
salah satu calon wisudawati, “Menurut saya menaikkan tagar tersebut perlu. Ini
merupakan bentuk propaganda lewat media sosial dan mungkin saja pihak kampus
bisa terpengaruhi karena adanya fenomena tagar yang sudah kadung ramai ini.”
Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Poltekkes
Semarang, siang tadi (10/08/20), melakukan audiensi terbuka bersama direktur
dan jajarannya melalui live Zoom dan live Youtube di akun DPM Poltekkes
Semarang. Audiensi tersebut dihadiri oleh 300 mahasiswa yang tergabung di Zoom,
terdiri dari perwakilan KBM dan Mahasiswa/i tingkat akhir.
Ada sembilan poin yang dibahas di
audiensi tersebut, berdasarkan hasil respon google
form pada tanggal 4 sampai 6 Agustus 2020 dari mahasiswa tingkat akhir
untuk direktorat. Diantaranya yaitu:
1. Mahasiswa meminta adanya pengurangan atau bahkan
digratiskan biaya wisuda tahun ini.
2. Mahasiswa meminta rincian penggunaan biaya wisuda
tahun 2020.
3. Permohonan perpanjangan waktu untuk pembayaran
karena surat yang dirasa mendadak.
4. Penjelasan mengenai alur pendaftaran dan teknis
wisuda 2020.
5. Kebijakan UKOM, TOEFL, dan pelatihan lain mahasiswa
tingkat akhir.
6. Jika tidak ada perubahan biaya untuk wisuda, maka
bisa dilakukan wisuda offline.
7. Kejelasan kuota mahasiswa tingkat akhir bulan
Agustus.
8. Arahan tentang nilai mata kuliah yang kurang sesuai
bagi mahasiswa D-3 tingkat akhir.
9. Kebijakan mengenai mahasiswa profesi tahun ini.
Akan tetapi, audiensi yang berlangsung
kurang lebih dua jam itu dinilai tidak membuahkan hasil yang memuaskan karena
belum adanya keputusan terbaru terkait biaya wisuda online tahun ini. Hal itu
juga menjadi salah satu yang mendasari munculnya tagar #TOLAK750KPOLKESMAR dan
menjadikannya semakin ramai. Dari pihak mahasiswa sendiri, akan terus menunggu
hasil keputusannya dan tetap berusaha menaikkan tagar #TOLAK750KPOLKESMAR di
Twitter.
“Kalau saya pribadi tetap pantang bayar
sebelum rinciannya masuk akal,” tutup Afifah.
Komentar
Posting Komentar