Langsung ke konten utama

MENGENAL SEJARAH RUMAH KARTINI (Magang 2019)


BERWISATA DAN MENGENAL SEJARAH MELALUI RUMAH KARTINI





Festival Kota Lama menjadi ajang tahunan yang diselenggarakan pemerintah kota Semarang sejak tahun 2012. Pada tahun ini, acara digelar dengan mengusung tema "Kuno, Kini, dan Nanti". Tak hanya sebagai hiburan serta wisata kuliner semata, acara yang berlangsung sejak tanggal 12 - 22 September 2019 tersebut juga menghadirkan media pendidikan, salah satunya pameran Rumah Kartini Japara.
Rumah Kartini merupakan suatu komunitas independen dari Jepara yang menjadi wadah untuk menggali dan mengumpulkan data sejarah, budaya, seni, serta pusaka terkait Ibu Kartini dan masyarakat Jepara. Tahun ini merupakan kedua kalinya Rumah Kartini berpartisipasi dalam acara Festival Kota Lama.

Farkhan, panitia dari festival ini mengatakan, Rumah Kartini juga mengikuti tema yang diusung oleh Festival Kota Lama Semarang. Hal ini dibuktikan dengan kata "kuno" yang mengacu pada foto-foto sejarah kartini dan kota Jepara yang terpajang, kata "kini" yang mengacu pada pengunjung pameran yang datang dan mebel, dan "nanti" yang mengacu pada modifikasi furniture yang dibuat lebih modern serta lebih menonjolkan keestetikaannya. Farkhan juga menyampaikan bahwa tujuan diadakannya pameran ini adalah sebagai wadah untuk memperkenalkan sejarah, seni, dan budaya Ibu Kartini juga Jepara.
            Pada pameran kali ini, Rumah Kartini menampilkan berbagai data sejarah dalam bentuk foto, lukisan, dan ukiran. Bukan hanya data sejarah yang ditampilkan. Namun, ada koleksi gitar, kerajinan tangan yang terbuat dari kayu, serta berbagai furniture yang kekinian tetapi tidak meninggalkan khas dari kota Jepara.
Ada salah satu benda yang menarik perhatian, yaitu sebuah gong yang diketahui merupakan replika dari Gong Senen. Gong Senen adalah sebuah gong yang melegenda di daerah Jepara karena konon ceritanya gong tersebut meskipun ditabuh berkali-kali tidak akan bunyi kecuali ditabuh oleh Lurah Senenan dan warganya serta dibunyikan setiap hari Senin. Maka dari itu dinamakan Gong Senen. Kebiasaan menabuh gong masih berlanjut. Namun, bukan hanya setiap hari Senin saja tetapi juga pada perayaan Idul Fitri. Gong tersebut saat ini berada di Panti Pradonggo Birowo di sebelah selatan Pendopo Kabupaten Jepara.

            Rumah Kartini berada di sebelah selatan Gereja Blenduk, tepatnya di Gedung Soesman Kantoor. Pengunjung dapat menikmati pameran ini dengan penjelasan dari para guide secara gratis tanpa dipungut biaya apapun.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Ada Keringanan UKT, Polkesmar Luncurkan Opsi Beasiswa

Semarang _ Pandemi Covid-19 mengakibatkan krisis di berbagai sektor kehidupan, salah satunya sektor pendidikan. Beasiswa menjadi salah satu hal yang didambakan dan diburu para mahasiswa. Selain dapat meringankan beban perekonomian orang tua, mahasiswa juga terpacu untuk meningkatkan prestasi akademiknya. Diharapkan adanya beasiswa mampu menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidangnya dan memiliki tanggung jawab moral baik kepada diri sendiri dan masyarakat. Seperti yang dipaparkan oleh Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan, bapak Luthfi Rusyadi, SKM, MSc, dalam wawancara via zoom (Rabu, 28/07/21) bahwa Poltekkes Kemenkes Semarang telah menyediakan beberapa skema beasiswa. Diantaranya, Beasiswa Bidik Kamu, Beasiswa Gakin, Beasiswa Berprestasi, Beasiswa Prestasi Capaian Unggul dan Beasiswa Terdampak Covid-19.  Sasaran atau kuota beasiswa yang diberikan sebesar 20,4% atau kurang lebih sebanyak 1.600 dari total mahasiswa Polkesmar yang menyebar secara merata di seluruh program s...

Majalah Kampus Poltekkes Kemenkes Semarang Edisi XXIV-11 : Being the Best Version of Yourself!

       Buat kalian khususnya para maba yang mau tahu hal-hal mengenai dunia kampus bisa banget baca majalah ini!       Majalah Kampus Poltekkes Kemenkes Semarang Edisi XXIV-11 membahas mengenai informasi-informasi yang wajib kalian ketahui selama berkuliah di Poltekkes Kemenkes Semarang. Yuk simak dan baca selengkapnya di link berikut ini : 🔗https://bit.ly/MajalahWhiteCampusEdisiXXIV-11

DIRGAHAYU RI YANG KE-79

       Pada 17 Agustus, kita merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, sebuah momen bersejarah yang menandai awal kebebasan dan kedaulatan bangsa kita. Tanggal ini tidak hanya mengenang proklamasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Soekarno-Hatta, tetapi juga mengingatkan kita akan perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang telah mempertaruhkan nyawa demi tanah air tercinta.      Mari kita gunakan hari ini untuk merenungkan perjalanan bangsa, menghargai keragaman budaya, dan memperkuat tekad kita untuk melanjutkan perjuangan mereka dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Dengan semangat persatuan, kesetaraan, dan keadilan, kita dapat mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang hakiki. Selamat Hari Kemerdekaan, semoga Indonesia terus maju dan menjadi negara yang semakin sejahtera dan berkeadilan bagi seluruh rakyatnya.” Kartunis : Ananda M. Farros A Artikel : Arini Hidayati & Desiwi Nur Ap Layouter : Risma Nachrul Cholifaeni Editor :...